Semua anak-anak pandai mengaji
Naik haji adalah peristiwa luar biasa.
Waktu itu jumlah orang Lawang yang mampu menunaikan rukun Islam kelima dapat dihitung dengan jari Mengingat perjalanan jauh dan berat, entah selamat kem- bali pulang entah tidak, maka sebelum berangkat ke Makkah, pimpinan payung panji Pili beliau serahkan kepada pengganti Dalam adat-istiadat Minangkabau disebut: hidup bakarilahan mati batungkek budi.
Artinya beliau rela turun jabatan me- nyerahkan tongkat estafet kepemimpinan tradisional itu kepada kernenakian beliau, disepakati secara bulat dalam musyawarah semua anggota kaum lelaki-perempuan.
Masih ada baganti" dan Mambangkik batang tarandam cara penggantian penghulu lainnya, antara lain Patah tumbuah hilang Asal Usul dan Kaum Keraba Bisa dibanding dengan akhir abad ke 20.
Cuma 14 jam dengan pesawat udara.
Naik bis besar pakai penyejuk hawa ke mana pun pergi selama melakukan rukun haji.
Disemprot dengan air selama wukuf di Arafah bahkan padang pasir yang maha luas itu kini telah rindang ditanami pepohonan pe- lindung.
Tantuo Alhamdulillah dapat menyelesaikan rukun haji, tetapi musibah menimpa saudara kandung beliau Tantuo Gadang yang akhirnya wafat di Makkah setelah menunaikan semua rukun ibadah haji.
Pergi berdua bersaudara, pulang seorang diri.
Dulu lazim setiap orang yang sudah selesai menunaikan ibadah haji menukar namanya dengan nama beridentitas Islami.
Maka sebelum Tantuo kembali ke tanah air, beliau memilih nama Husin.
Sampai akhir hayat beliau dikenal sebagai Haji Husin.
Usia beliau konon mencapai 104 tahun.
Panjang usia nenek mengimbas pada Andai yang waktu saya menulis ini berusia 99 tahun.
BAPAK SAYA DUSKY TUANKU ALAM BAPAK saya, Dusky gelar Tuanku Alam, punya dua istri.
Istri pertama Jawani (ibu saya).
Istri kedua Darima.
Andai adalah kemanakan dari bapak beliau yang kami panggil Tantuo Saidi.
Sedang Andai Darima adalah anak dari mamak Bapak.
Beliau kami panggil Tantuo Batuah.
Bapak saya, suku Pili anak buah e.
Datuk Bungsu Lawang Sedang Andai Darima suku Caniago anak buah e.
Datuk Nan Kodoh Nan Hitam.
Menikah dengan Andai (suku Tanjung), Bapak pulang ka bako sedang dengan Andai Darima, pulang ka anak mamak Al lah mengurniai Andai lima anak (lihat bagian bawah), sedangkan dengan Andai Darima dua anak, Mohammad Saad dan Rosmaniar.
Kedua Andai boleh bermadu, namun kami semua anak-anak bagai saudara kandung.
UNTUK ukuran negeri Lawang, Bapak tergolong orang kaya harta.
Kebun tebu dan sawah-ladang beliau terdapat hampir di Asal Usul dan Kaum Kera Anak ketiga, Jaraniah, punya tiga anak.
Bersuami Latief gelar Tuanku Alam-gelar yang kemudian diwarisi ayah saya, beliau dikurniai lima anak, dua putra: Danial Latief dan Jarir Latief.
Tiga putri Kamariah Latief, Daimah Latif,Jamariah Latief.
Tantuo Latief seorang ulama.
Semua anak-anak pandai mengaji.
Danial Latief gelar Khatib Sutan Bandaro aktivis Permi.
Ia jago beragitasi.
Pernah dipenjarakan di Maninjau akibat pidato yang berapi-api menantang pen jajahan.
Beliau tidak memperdulikan teguran-teguran polisi yang melarang kegiatannya.
Begitu antinya dengan penjajahan, sehingga dalam perang kemerdekaan beliau menggabungkan diri dengan lasykar rakyat Sabilillah untuk berjuang secara fisik ke front pertempuran di Padang Area.
Waktu itu jumlah orang Lawang yang mampu menunaikan rukun Islam kelima dapat dihitung dengan jari Mengingat perjalanan jauh dan berat, entah selamat kem- bali pulang entah tidak, maka sebelum berangkat ke Makkah, pimpinan payung panji Pili beliau serahkan kepada pengganti Dalam adat-istiadat Minangkabau disebut: hidup bakarilahan mati batungkek budi.
Artinya beliau rela turun jabatan me- nyerahkan tongkat estafet kepemimpinan tradisional itu kepada kernenakian beliau, disepakati secara bulat dalam musyawarah semua anggota kaum lelaki-perempuan.
Masih ada baganti" dan Mambangkik batang tarandam cara penggantian penghulu lainnya, antara lain Patah tumbuah hilang Asal Usul dan Kaum Keraba Bisa dibanding dengan akhir abad ke 20.
Cuma 14 jam dengan pesawat udara.
Naik bis besar pakai penyejuk hawa ke mana pun pergi selama melakukan rukun haji.
Disemprot dengan air selama wukuf di Arafah bahkan padang pasir yang maha luas itu kini telah rindang ditanami pepohonan pe- lindung.
Tantuo Alhamdulillah dapat menyelesaikan rukun haji, tetapi musibah menimpa saudara kandung beliau Tantuo Gadang yang akhirnya wafat di Makkah setelah menunaikan semua rukun ibadah haji.
Pergi berdua bersaudara, pulang seorang diri.
Dulu lazim setiap orang yang sudah selesai menunaikan ibadah haji menukar namanya dengan nama beridentitas Islami.
Maka sebelum Tantuo kembali ke tanah air, beliau memilih nama Husin.
Sampai akhir hayat beliau dikenal sebagai Haji Husin.
Maka sebelum Tantuo kembali ke tanah air,
Tantuo wafat tahun 1946 dalam usia 58 tahun, sedang nenek saya Rapah tahun 1964.Usia beliau konon mencapai 104 tahun.
Panjang usia nenek mengimbas pada Andai yang waktu saya menulis ini berusia 99 tahun.
BAPAK SAYA DUSKY TUANKU ALAM BAPAK saya, Dusky gelar Tuanku Alam, punya dua istri.
Istri pertama Jawani (ibu saya).
Istri kedua Darima.
Andai adalah kemanakan dari bapak beliau yang kami panggil Tantuo Saidi.
Sedang Andai Darima adalah anak dari mamak Bapak.
Beliau kami panggil Tantuo Batuah.
Bapak saya, suku Pili anak buah e.
Datuk Bungsu Lawang Sedang Andai Darima suku Caniago anak buah e.
Datuk Nan Kodoh Nan Hitam.
Menikah dengan Andai (suku Tanjung), Bapak pulang ka bako sedang dengan Andai Darima, pulang ka anak mamak Al lah mengurniai Andai lima anak (lihat bagian bawah), sedangkan dengan Andai Darima dua anak, Mohammad Saad dan Rosmaniar.
Kedua Andai boleh bermadu, namun kami semua anak-anak bagai saudara kandung.
UNTUK ukuran negeri Lawang, Bapak tergolong orang kaya harta.
Kebun tebu dan sawah-ladang beliau terdapat hampir di Asal Usul dan Kaum Kera Anak ketiga, Jaraniah, punya tiga anak.
Semua anak-anak pandai mengaji
Jusna tertua kemudian Sjahwin dan ketiga Sjamsir Nenek Susun pun sewarisan harta dengan kami.Bersuami Latief gelar Tuanku Alam-gelar yang kemudian diwarisi ayah saya, beliau dikurniai lima anak, dua putra: Danial Latief dan Jarir Latief.
Tiga putri Kamariah Latief, Daimah Latif,Jamariah Latief.
Tantuo Latief seorang ulama.
Semua anak-anak pandai mengaji.
Danial Latief gelar Khatib Sutan Bandaro aktivis Permi.
Ia jago beragitasi.
Pernah dipenjarakan di Maninjau akibat pidato yang berapi-api menantang pen jajahan.
Beliau tidak memperdulikan teguran-teguran polisi yang melarang kegiatannya.
Begitu antinya dengan penjajahan, sehingga dalam perang kemerdekaan beliau menggabungkan diri dengan lasykar rakyat Sabilillah untuk berjuang secara fisik ke front pertempuran di Padang Area.
Comments
Post a Comment