Di sini pun diselenggarakan judi secara bebas, ramai
Namun, akhirnya visa diperoleh juga. Saya pun dapat Sebaliknya pengalaman lucu saya alami waktu Kompas seorang koresponden di sana. Selain di kota Pontianak, saya asli, tapi saya tidak bersedia merubah nama yang diberi menunaikan ibadah umrah. menugaskan saya ke Kalimantan Barat tahun 1980-an mencari masuk sampai ke pedalaman hulu sungai Kapuas. Waktu menyelusuri desa-desa di tengah hutan di pinggir sungai, bersua sebuah desa terdiri cuma enam rumah sangat seder- hana: dinding kulit kayu, atap dedaunan. Penduduknya ber sahaja. Di sini pun diselenggarakan judi secara bebas, ramai Saya takjub! Di desa tersebut terdapat gereja Katolik cukup memadai. Lebih takjub lagi, saya melihat pemimpin formal penduduk panutan mereka, seorang suster kulit putih asal Swiss. Sebelum ke lapangan, perempuan ini beroleh pen didikan di seminari Malang. Dia mempelajarinya sosial budaya, tata krama, way of life suku Dayak. Itu contoh dari banyak desa pedalaman Kalimantan yang pimpinan form...